Barakamon - Slice of Life Manga Yang Membuat Hati Menjadi Sejuk
Jika kamu menyukai manga bergenre Slice of Life, kamu wajib mengecek Barakamon (ばらかもん). Manga ini ditulis dan diilustrasikan oleh Satsuki Yoshino (ヨシノサツキ). Barakamon menceritakan tentang kehidupan seorang kaligrafer muda, Seishuu Handa (半 田 清 舟) dan para tetangganya yang tinggal di sebuah pulau terpelosok di Jepang.
Kamu mungkin berpikir kalau tema manga ini tidak begitu menarik karena daerah terpencil atau pedesaan memiliki kesan yang membosankan. Namun, Barakamon sebenarnya memiliki jalan cerita yang unik dan nyaman untuk diikuti.
Plot Barakamon akan mengalami banyak perkembangan. Selain itu kamu akan terhibur dengan interaksi antar karater yang lucu dan menghangatkan hati. Meskipun plotnya bersifat episodik, kamu tetap bisa mengamati pertumbuhan para karakter dalam manga ini.
Cerita Polos Tentang Pencarian Jati Diri
Dari chapter pertama, aku bisa menjamin kamu pasti akan ketagihan dengan Barakamon. Kamu akan disambut dengan tingkah laku jenaka Handa Sensei. Kemudian, kamu akan bertemu dengan Naru (琴石なる), salah satu bocah imut penghuni desa terpencil di pulau pelosok Jepang.
Handa yang baru saja pindah dari kota Tokyo tidak tahu banyak tentang kehidupan di pedesaan. Cara bagaimana dia mencoba untuk menyesuaikan hidupnya di tempat baru akan membuatmu tersenyum.
Dinamika antara Handa dan Naru akan melumerkan hati para pembaca. Kamu akan melihat bagaimana Handa bereaksi terhadap petualangan nakal Naru. Tidak hanya lucu, Barakamon juga menginspirasi pembacanya untuk belajar menjadi orang dewasa.
Kita bisa belajar dari karater Handa yang sedang berusaha untuk menemukan jati dirinya di antara penduduk pulau. Kita juga bisa belajar tentang cara menjadi seorang individu yang bertanggungjawab terhadap lingkungan sekitar.
Walaupun Barakamon tidak selalu serius, secara tidak langsung kamu akan diajak untuk perpikir secara bijak. Ada beberapa momen penting yang Handa harus hadapi agar dia diterima sepenuhnya oleh penduduk asli pulau.
Sebagai seseorang yang berusia 20-an, ia mulai sadar bahwa dunia itu bukan hanya tentang dirinya sendiri. Handa mulai berpikir untuk berempati dengan orang lain.
Cerita Barakamon sangat menyenangkan, terutama jika kamu dan Handa memiliki usia yang sama. Mungkin kadang kita merasa bahwa kita sudah dewasa. Akan tetapi, masih banyak hal yang tidak kita ketahui, terutama tentang bagaimana cara berperilaku dengan benar saat kita berhadapan dengan dunia sosial.
Pada awalnya, kamu mungkin akan membenci karakter Handa. Dia merupakan sebuah cermin yang merefleksikan ketidakdewasaan kita. Tetapi, semakin lama, Handa akan belajar untuk menjadi lebih bijak dan kamu akan mulai menyukainya.
Penduduk pulau, terutama Naru, memberikan banyak pelajaran tentang kehidupan kepada Handa. Bahkan nantinya, penduduk pulau akan menjadi inspirasi bagi Handa untuk berusaha lebih keras dalam mencapai mimpinya.
Barakamon mampu menyampaikan ide serius dengan cara yang lucu. Gaya humor Barakamon yang lugu bisa membuat hal-hal serius menjadi lebih mengena dan lebih mudah dicerna.
Kaligrafi Jepang dan Suasana Pedesaan
Salah satu perangkat plot yang membedakan Barakamon dari Slice of Life manga lainnya adalah kaligrafi Jepang. Manga ini menjelaskan kalau kaligrafi Jepang itu bisa menjadi hal menarik. Walaupun hal ini bukan poin utama dari Barakamon, kaligrafi Jepang bukan merupakan hal yang buruk untuk disimak.
Kaligrafi Jepang adalah bagian dari budaya kuno yang dihormati. Mungkin terlihat simpel jika dilihat dari luar. Akan tetapi, aktifitas menulis kaligrafi sebenarnya memiliki makna filosofis yang mendalam. Kaligrafi Jepang bukan hanya tulisan yang indah, tetapi juga merupakan gambar artistik.
Walaupun kamu tidak tahu apa-apa tentang alfabet Jepang, kamu akan tetap bisa menikmati Barakamon. Kaligrafi Jepang hanyalah sebagian kecil dari cerita ini. Poin utama Barakamon adalah tentang interaksi dan komunikasi antar karakter.
Untuk pembaca wanita, kalian akan disugihi dengan sedikit fan service. Namun, hal tersebut tidak disajikan secara berlebihan sehingga pembaca pria pun tidak akan terlalu keberatan. Fan service Barakamon tidak vulgar walaupun mungkin agak cringy.
Dari segi ilustrasi, Barakamon memberikan kesan yang santai. Ilustrasinya mampu membuat kita seolah-olah berada di pedesaan. Walaupun tidak secantik Yokohama Kaidaishi Kikou yang juga merupakan manga bagus tentang pedesaan Jepang, ilustrasi Barakamon mampu mengatur suasana dan mood pembaca. Ilustrasinya tidak terlalu detail tetapi nyaman untuk dipandang.
Pendapat Pribadi tentang Barakamon
Aku membaca manga ini dalam bahasa Inggris. Secara resmi manga ini diterbitkan oleh Yen Press. Perusahaan ini menerjemahkan Barakamon dengan baik. Terjemahannya masih mampu menyampaikan humor dan aksen yang terkandung didalam cerita Barakamon.
Yen Press menggunakan bahasa Inggris versi old southern american untuk menggambarkan dialek orang asli pulau terpelosok di Jepang. Mereka juga menyertakan catatan terjemahan di setiap volume untuk menjelaskan konteks aslinya.
Barakamon adalah manga yang lugu dan ringan. Manga ini akan memberikan perasaan hangat dan banyak tawa bagi pembacanya. Kamu juga akan menjadi tertarik untuk mengunjungi kepulauan terpencil di Jepang. Aku memberi Barakamon rating 4/5!
Informasi Tambahan Tentang Barakamon
- Judul: Barakamon, Vol.1
- Total Volume: 18
- Penulis: Satsuki Yoshino
- Format: Unduhan Digital
- ISBN-13: 9780316384414
- Lini cetak: Yen Press World
- Harga: $ 6,99 US / $ 8,99 CA
- Tanggal Penjualan: 02/24/2015
- Tangal Terbit Asli: 21 Februari 2009 - 12 Desember 2018
- Penerbit Asli: Square Enix
Barakamon juga memiliki versi anime yang berdasarkan pada jalan cerita volume pertama sampai keenam. Animasi Barakamon sangat bagus. Kesan countryside dan rural menjadi lebih terasa. Voice acting-nya juga memiliki kualitas tinggi. Kamu dapat menonton versi anime terlebih dahulu kemudian melanjutkan membaca dari volume ketujuh.
Manga ini juga memiliki spin-off berjudul Handa-kun yang menceritakan tetang kehidupan Handa selama masa SMA-nya. Spin-off ini kurang menarik menurutku. Jalan ceritanya generik dan komedinya datar. Ilustrasinya juga tidak sebagus Barakamon.
Gambar dalam artikel ini milik Satsuki Yoshino, tidak ada maksud untuk melanggar hak cipta.
Posting Komentar